Pengertian Six Sigma
Six sigma dapat didefinisikan
sebagai suatu metodologi yang menyediakan alat-alat untuk peningkatan proses
bisnis dengan tujuan menurunkan variasi proses dan meningkatkan kualitas
produk. Pendekatan Six sigma merupakan sekumpulan konsep dan praktik yang
berfokus pada penurunan variasi proses dan penurunan kegagalan atau kecacatan
produk (Gaspersz, 2011).
Six Sigma adalah suatu visi peningkatan kualitas
menuju target 3.4 kegagalan persejuta kesempatan (DPMO) untuk setiap transaksi
produk (barang/jasa). Upaya giat menuju kesempurnaan (Pande, 2002).
Six Sigma adalah “tujuan yang mendekati
kesempurnann dalam mencapai kebutuhan pelanggan”. Ada juga yang mengartikan Six
Sigma sebagai “usaha mengubah budaya perusahaan untuk mencapai kepuasan pelanggan,
keuntungan dan persaingan yang jauh lebih baik”. Kunci utama pengertian diatas
adalah “pengukuran, tujuan atau perubahan budaya perusahaan” (Miranda, 2002).
Dapat disimpulkan bahwa Six Sigma adalah strategi untuk meningkatkan
kepuasan pelanggan dan mencapai kesuksesan suatu bisnis
Tujuan Six Sigma yaitu:
·
mengurangi faktor–faktor penyebab kecacatan
·
mengurangi waktu siklus dan biaya operasi
·
meningkatkan produktifitas
·
memenuhi kebutuhan pelanggan dengan lebih baik
·
mendapatkan hasil atas investasi yang lebih baik
dari segi produksi maupun pelayanan
Pengertian TQM
TQM adalah sistem manajemen yang mengangkat
kualitas sebagai strategi usaha dan berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan
melibatkan seluruh anggota organisasi (Santoso 1992).
TQM adalah suatu pendekatan dalam menjalan kan
usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan
terus menerus atas produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungannya (Fandy tjiptono 1996) .
Sedangkann Total quality manajemen dapat di defenisikan
dari tiga kata yang di milikinya, yaitu total (keseluruhan),quality (kualitas,
derajat/tingkat keunggulan barang atau jasa), manajemen (tindakan, pengendalian
pengarahan). Dapat di defenisikan TQM adalah sistem
manajemen yang memfokuskan pada kepuasan pelanggan dengan kegiatan yang di
upayakan kepada semua anggota organisasi/karyawan.
Tujuan TQM
·
Untuk dapat bersaing dan unggul dalam persaingan
global dengan mengoptimalkan kemampuan dan sumber-sumber yang dimiliki
perusahaan
·
Untuk meningkatkan produktivitas karyawan
·
Untuk memproduksi baeang dan jasa yang
berkualitas tinggi
·
Untuk meningkatkan keterampilan manajerial dan
operasional secara efektif dan efisien
·
Untuk memenuhi kepuasan bagi semua pihak dalam
hal ini yaitu, tenaga kerja, perusahaan, dan pelanggan
Keuntungan dari penerapan Six Sigma
berbeda untuk tiap perusahaan yang bersangkutan, tergantung pada usaha yang
dijalankannya. Biasanya Six Sigma membawa perbaikan pada hal-hal berikut ini
(Pande, Peter. 2000):
·
Pengurangan biaya
·
Perbaikan produktivitas
·
Pertumbuhan pangsa pasar
·
Retensi pelanggan
·
Pengurangan waktu siklus
·
Pengurangan cacat
·
Pengembangan produk / jasa
Kelemahan
Six Sigma:
·
Membutuhkan biaya yang cukup besar dibanding
dengan metode lain
·
menangkap voice of customer hanya berdasarkan
pada data keluhan atau klaim pelanggan atas layanan yang diberikan
·
Hanya mengurangi defect dan variasi, tetapi
tidak menghilangkan non value added activies
Kelebihan TQM(Total
Quality Management):
·
.Bagi pelanggan: Memenuhi kepuasan pelanggan,
pengurangan biaya
·
Bagi perusahaan: Meningkatkan produktivitas,
meningkatkan pertumbuhan pangsa pasar,efisiensi waktu
·
Bagi karyawan: Meningkatkan keterampilan
manajerial dan operasional secara efektif dan efisien, pemberdayaan karyawan
Kelemehan TQM(Total Quality Management):
·
Organisasi banyak yang bersifat temporer yang
apabila pemimpinya meninggalkan perusahaan maka kualitas perusahaan terabaikan.
·
Hanya memberikan petunjuk tentang menjaga dan
meningkatkan kualitas, tetapi sukar untuk membuktikan keberhasilan pencapaian
peningkatan kualitas.
·
TQM begitu umumnya sehingga hanya seorang
pemimpin bisnis yang berbakat yang mampu menterjemahkan TQM dalam operasional
sehari-hari